Blogger Indonesia

Rabu, 05 Desember 2012

HASIL DISKUSI STUDY AGAMA HINDU KELOMPOK 1



Oleh:
Ifa Nur Rofiqoh
(1111032100049)


A.  SEJARAH INDIA KUNO
Mohenjodaro ditemukan disekitar sungai Indus. Terutama terpusat di sepanjang Indus dan daerah punjab, peradaban diperluas ke sungai ghaggar-Hakra lembah dan yamuna, gangga-doap yang meliputi sebagian besar Pakistan, meluas kedalam negara-negara barat seperti India, Afganistan, bagian timur Balochistan dan Iran.

Sad Darsana (Filsafat Samkya )


Disusun Oleh :
Arif Hidayat
111103210044
1.             Pendahuluan

Dewasa ini agama Hindu telah menjadi agama besar dunia yang tidak hanya menghasilkan seorang Dayananda dan Tilak tetapi juga seorang Gandhi dan Sarvepalli Radhakrishnan, seorang Aurobindo Ghose dan Krishnamurti, warga dunia yang sesungguhnya dan nabi-nabi bagi sebuah agama universal. Apa yang telah terjadi atas agama Hindu ini tidak terlepas dari ajaran agamanya juga tentang ke filsafatannya yaitu filsafat India.

Zaman Setelah Agama Buddha


  1. Zaman Agama Buddha, sejak tahun 500 SM hingga kira-kira tahun 300 SM. Pada zaman ini timbullah agama Buddha, yang berlainan sifatnya dibandingkan dengan agama Weda. [1]
  2. Zaman agama Buddha mempunyai corak yang sangat lain dari agama Weda. Zaman Agama Buddha ini diperkirakan berlangsung antara 500 SM – 300 SM.[2]
  3. Sekarang pengetahuan tentang sejarah bangsa Arya itu lebih lengkap dan lebih terang daripada sejarah bangsa-bangsa asli India di zaman purbakala. Bangsa dravida lama-kelamaan dipengaruhi oleh bangsa Arya, sehingga terjadilah pertempuran kebudayaan dan agama baru.[3]

Pemikiran Mahatma Gandhi



Oleh :
Haerunnisa Musakkir Aladin
111103210050
1.     Pendahuluan
Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dia adalah aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.

Filsafat Wedanta: Aliran Wasistadwaita dan Pemikiran Tokohnya, Aliran Dwaita dan Pemikiran Tokohnya


Oleh :
Moh Muhyidin 
(1111032100052)


3. Wasistadwaita
Pemecahan sangkara terhadap persoalan yang di timbulkan Upanisad yaitu bahwa Brahman, di satu pihak di anggap sama dengan jiwa perorangan dan dengan dunia, akan tetapi di lain pihak di bedakanya, ternyata belum memuaskan segala pihak. Pembedaan sangkara antar Brahman yang tidak bersifat, dan Brahman yang bersifat (Nirguna dan Saguna Brahman) belum dapat di terima oleh semua golongan. Setelah jaman sankara timbul lah perdebatan tentang Brahman, yaitu apakah Brahman harus di pandang sebagai tanpa sifat (Nirguna) atau sebagai sifat (Saguna).[1]

PERKEMBANGAN AGAMA HINDU SETELAH ZAMAN AGAMA BUDDHA



Oleh:
Dede Ardi Hikmatullah
NIM: 1111032100037


A.Pendahuluan
Secara garis besar perkembangan agama Hindu dapat dibedakan menjadi tiga tahap[1]. Tahap pertama sering disebut dengan zaman Weda, yang dimulai dengan masuknya bangsa Arya hingga munculnya agama Buddha. Selama zaman ini juga dikenal adanya tiga periode agama yang disebut ‘tiga periode agama besar’. Periode pertama dikenal sebagai Agama Weda Kuno atau Weda Samhita yang berlangsung dari sekitar abad ke-15 sampai abad ke-10 sebelum masehi. Periode kedua dikenal sebagai Agama Brahmana di mana para pendeta sangat berkuasa sehingga banyak sekali perubahan dalam kehidupan keagamaan, periode ini berlangsung dari sekitar abad ke-10 sampai abad ke-6 sebelum masehi. Dan terakhir yaitu periode ketiga yang dikenal sebagai Agama Upanishad. Periode ini berlangsung dari sekitar abad ke-6 sampai abad ke-5 sebelum masehi dengan ditandai oleh munculnya pemikiran-pemikiran kefilsafatan ketika bangsa Arya menjadi pusat peradaban disekitar Sungai Gangga.

FILSAFAT MIMAMSA



Oleh :
Rini Farida (1111 0321 000 57)

A.  PENDAHULUAN
Hindu tidak hanya kaya akan konsep ketuhanan tetapi juga kaya akan konsep filsafat yang dikenal sebagai sad darsana atau enam cabang filsafat dimana masing-masing filsafat memberikan penggambaran akan Tuhan yang pada akhirnya bertujuan untuk mengajarkan bagaimana mencapai Brahman atau Tuhan.  Darsana identik dengan “visi kebenaran” yang satu dengan yang lainnnya saling terikat. Filsafat Hindu memiliki karakter khusus yang menonjol yaitu kedalaman dalam pembahasannya, yang mencerminkan bahwa filsafat itu telah dikembangkan dengan sepenuh hati dalam mencari kebenaran.